Berwisata Sejarah Kelautan Indonesia di Museum Bahari Yogyakarta
Museum Bahari Yogyakarta, adalah museum yang dibangun dengan tujuan meningkatakan semangat dan wawasan bahari kepada para generasi muda di Indonesia, khsusunya untuk wilayah Yogyakarta. Adapun pembina Paguyuban Tri Sekar, Laksamana Madya TNI Yosafat Didik Heru Purnomo Lestari adalah penggagas berdirinya museum bahari ini. Adapun tanggal peresmian museum ini adalah 25 April 2009. Sang penggagas berdirinya museum ini merupakan wujud dari keprihatinan terhadap wawasan kelautan yang bisa dikatakan kurang di kalangan generasi muda saat ini. Bangunan yang beliau jadikan museum ini pun pada mulanya merupakan rumah pribadinya. Adapun harapan sang penggagas dengan hadirnya museum ini adalah generasi mudah lebih mencintai laut dan mampu memberdayakan dengan sebaik mungkin sumberdaya kelautan yang ada.
Memperkenalkan jati diri Indonesia sebagai negara kepualuan tentu bisa dilakukan dengan hadirnya musem bahari ini. Di museum Bahari Yogyakarta ini, kamu bisa melihat beragam koleksi, melihat film dokumenter sejarah TNI AL, dan juga isi anjungan kapal perang. Selain itu masih ada sejumlah koleksi menarik mengenai wawasan kelautan seperti telegraf, jangkar, peta dunia, alat penyelam, dan miniatur kapal. Ada empat ruang utama yang dimiliki oleh museum Bahari Yogyakarta ini. Adapun ruangan yang dimaksud adalah ruang koleksi, ruang anjungan, ruang audiovisual dan juga ruangan koleksi dan souvenir. Saat masuk ke museum, kamu akan disambut dengan replika kapal perang di ruang anjungan. Anjungan dibuat menyerupai KRI Todak. Di anjungan kamu bisa merasakan pengalaman menjadi nakhoda dengan mengendalikan teropong, kompas dan kemudi. Di bawah anjungan masih terdapat ruang audio visual yang memiliki perlengkapan untuk memutar film berkaitan dengan kelautan.
Baca juga : Wisata Museum Jogja
Akses Menuju Museum Bahari Yogyakarta
Bagi kamu yang ingin melakukan kunjungan ke museum Bahari Yogyakarta ini, tentu saja akan membutuhkan informasi mengenai akses menuju kesana. Adapun hal pertama yang harus kamu tahu adalah alamat museum. Adapun alamatnya ialah di Jalan R.E. Martadinata No. 69, Wirobrajan, Yogyakarta. Jika dilihat dari segi letak memang tidak jauh dari Jalan Malioboro. Jika kamu memulai perjalanan dari titik Nol Kilometer, maka tinggal ambil jalan ke arah barat. Setelah melewati lampu lalu lintas, lihat ke sebelah kiri jalan. Jika menggunakan kendaraan, kamu harus melihat dengan seksama, karena plakatnya tidak terlalu besar dan museumnya juga demikian. Jika kamu menggunakan bus kota, bisa menggunakan jalur 15 dan turun di depan Museum Bahari Yogyakarta.
Harga Tiket Masuk Museum Bahari Yogyakarta
Selain akses menuju lokasi, kamu juga perlu memperhatikan harga tiket masuk museum Bahari ini. Adapaun biaya yang dikenakan adalah dua ribu rupiah bagi para pengunjung untuk bisa menjelajahi dunia kemaritiman Indonesia secara instan dalam museum ini. Sedangkan untuk tamu hotelnya tidak dikenakan biaya apapun atau dengan kata lain gratis.
Baca juga : Museum De Mata Trick Eye
Aktivitas di Museum Bahari Yogyakarta
Adapun aktivitas yang bisa kamu lakukan selama berada di dalam museum ini adalah belejar banyak hal mengenai dunia kemaritiman Indonesia. Di museum bahari Yogyakarta ini, kamu juga bisa mengabadikan momen bersama pasangan, keluarga bahkan keluarga untuk berfoto ria dan sekaligus menambah wawasan kebaharian. Ada beberapa ruangan yang terdapat di museum bahari Yogyakarta ini. Kamu bisa berfoto di ruangan I yang memuat beberapa koleksi senjata dan alat-alat kelautan yang bermacam-macam. Sedangkan untuk ruangan II, kamu bisa berfoto dengan beberapa koleksi lainnya. Sedangkan di ruangan III, kamu bisa mengambil gambar dan wawasan tentang anjungan kapal, perahu tradisional dari berbagai macam jenis dan bentuk serta utamanya kapal perang dan di ruangan IV, kamu bisa melihat film tentang kelautan.
Itulah informasi mengenai destinasi museum Bahari Yogyakarta, mulai dari akses menuju lokasi, harga tiket masuk hingga aktivitas yang bisa dilakukan disana. Jika tertarik, maka sudah saatnya kamu mempersiapkan diri. Jangan lupa mengajak sanak keluarga agar mereka turut teredukasi mengenai kebaharian.